SINDANGAGUNG- Dampak musim kemarau kian terasa oleh warga. Selain lahan pertanian kekeringan, sumur-sumur pun sudah tidak mengeluarkan air. Kondisi ini memaksa warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-seharinya dari mata air yang berjarak cukup jauh dari tempat tinggal.
Seperti yang terjadi di Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung, warga di desa tersebut sudah merasakan kesulitan air sejak bulan Agustus. Untuk kebutuhan minum dan masak, mereka mengambil air dari mata air Cimaraten yang lokasinya harus ditempuh sekitar 1000 meter.
Rute yang dilalui oleh warga cukup berat. Karena medannya menanjak, sehingga semakin membuat warga menderita. Sementara saluran air PDAM belum ada.
“Sejak bulan Agustus sumur sudah kering. Padahal kedalaman sumur yang digali lebih dari 18 meter, tapi tetap saja kering,” ujar Wanti, warga Dusun Wage kepada Radar, kemarin (25/9).
Menurut dia, sejak pagi hari warga antre mengambil air baik dengan menggunakan jeriken atau pun galon. Sumber mata air tidak bisa ditempuh kendaraan, karena tempat dekat bukit. Satu orang biasanya hanya mampu membawa satu jeriken atau galon.
“Benar-benar membuat kami tersiksa, tapi karena tidak ada air ya terpaksa harus menempuh jarak cukup jauh,” timpal Edah. Dirinya memilih menggunakan galon, karena mudah dibawa. Galon tersebut bisa ditaruh di atas kepala. Air sebanyak itu cukup untuk memasak dan minum.
Dengan kondisi seperti itu, Endah berharap, ada bantuan air bersih dari pemerintah yang bersifat rutin. “Setiap tahun seperti ini, kalau ada pipa PDAM mungkin warga akan menyambung. Karena air merupakan kebutuhan pokok,” tandasnya.
Kades Taraju Ondjot Suarja membenarkan, saat ini di wilayahnya air bersih sulit diperoleh, karena sumur mengalami kekeringan. Ia sendiri juga mengalami hal sama, meski kedalaman sumur miliknya mencapai 25 meter. “Di sini jaringan PDAM tidak masuk sehingga ketika musim kemarau selalu kesulitan air,” jelasnya.
Kalau ada jaringan PDAM, lanjut dia, warga mampu menyambung. Ia inginnya ada mata air yang bisa dikelola seperti pamsimas. Dengan begitu warga tidak akan kesulitan.
Sumber : Radar Cirebon
Post a Comment