ternak. Kondisi itu akhirnya ikut memicu kenaikan harga daging ayam di pasaran.
"Kenaikan harga pakan berkisar antara 7%-10% sejak beberapa hari terakhir," ujar Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, Selasa (3/9).
Ali mengungkapkan, kenaikan harga itu juga terjadi akibat pakan ternak selama ini masih menggunakan produk impor. Karenanya, saat dolar naik, maka harga pakan ternak otomatis juga naik.
Seperti rangkaian efek domino, kenaikan harga pakan ternak akhirnya menyebabkan harga jual daging ayam ras dan harga telur di pasaran juga ikut naik.
Berdasarkan pantauan di Pasar Kramat Cirebon, harga daging ayam saat ini mencapai Rp 29.000 per kg.
Sementara itu, seperti yang terjadi di Kabupaten Cirebon, para peternak ayam ras di Kabupaten Kuningan juga terimbas kenaikan harga dolar. Pasalnya, unggas yang mereka ternakkan sangat bergantung pada pakan produk impor.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Triastami, menerangkan, dari komposisi pakan ternak ayam ras, 95% merupakan produk impor. Sedangkan sisanya yang 5%, merupakan campuran pakan dari lokal berupa dedek dan jagung.
"Penggunaan pakan impor akhirnya berpengaruh pada harga jual daging ayam di pasaran," tandas Triastami.
Sumber : www.republika.co.id
Post a Comment